Hmmm, complicated sekali pertanyaan seorang lelaki usia 25 tahun ... yang sedang kebingungan dengan arti cinta dan relationship dengan lawan jenis.
Sudah dua tahun ini dekat dengan seorang wanita yang sering dia ajak jalan untuk sekedar makan atau nonton bioskop. dan dalam dua tahun yang sama... dia bersikeras tidak lebih menyukainya sebagai teman main dan berkendara.. sedangkan si wanita, dengan jelas mendeskripsikan rasa ketergantungannya sama si lelaki dan merasa bahwa si lelaki adalah kekasihnya. dan secara percaya diri mengakukan pada dunia bahwa si lelaki adalah kekasihnya.
dibalik semua itu, selain keterusterangan si lelaki pada si wanita bahwa dia hanya menganggapnya sahabat tidak lebih adalah dia juga jujur bahwa dia juga jalan dan menghabiskan waktu dengan dua wanita lainnya. Bukan taktik maen belakang, bukan pula taktik perselingkuhan... dia hanya menyatakan membutuhkan teman untuk menghabiskan waktu luangnya disela pekerjaan ... teman sharing untuk sekedar makan dan nonton bioskop.
dengan cara yang sama dan sikap respon yang sama ketiga wanita lelaki itu, merasa bahwa lelaki tersebut adalah kekasihnya. Dengan toleransi tinggi dari masing-masing perempuan ... untuk memperbolehkan si lelaki membagi jadwal bagi mereka masing-masing. Dan bukan berarti ada terjadi saling labrak melabrak antar ketiga wanita itu.. tapi tetap saja ketiga wanita itu tidak pernah mau melepas lelaki itu.
Secara "jantan" lelaki tersebut memang sudah mengatakan pada ketiga wanitanya bahwa :
"terserah, masih mau jalan sama aku atau enggak, tapi aku cuma bisa nganggap kamu temen gak lebih. dan aku memang punya temen jalan yang lain"
dan jawaban ketiga wanita itu kurang lebih hampir sama:
"aku sayang kamu dan ya terserah kalo kamu mau jalan sama yang lain, yang penting kamu tetep ngasi waktu buat aku!!"
perilaku-perilaku yang lebih bahkan sering dilakukan si wanita terhadap si lelaki....
dan lelaki hanya bergumam bahwa.. : lelaki mana juga yang mau nolak rezeki... (dalam kurung ini penjelasan detail yang dilakukan wanita2 tersebut pada lelaki dalam lingkup "pas foto" yang semisal dilakukan di dalam mobil dan di bioskop- boleh artikan sendiri)
mengenai pembiayaan si lelaki bersikap layaknya sebagai teman, kalo dia yang ngajak makan dan nonton lelaki yang bayar, tapi kalo si wanita ya berarti tanggungjawab si wanita yang bayar...
ini memang true story, dan sebuah pengakuan yang dilontarkan seorang lelaki kepada seorang sahabat kecil yang paling dipercaya. ketika ini dipublish, jelas ada sebuah permasalahan muncul dan dianggap diperlukan opini-opini membangun untuk menyelesaikan persoalan ini... yaitu :
*si lelaki itu bingung dan pusing harus meladeni 3 wanita bersamaan,
*dan ketika disuruh memilih, dia memang tidak tertarik untuk berhubungan lebih hanya sebatas teman.
*dan ketika harus menjauh dia tak tega hati menyakiti perasaan wanita2 tersebut yang sudah gave fully atention... sama dia, dan olehkarenanya si lelaki akan membalas perhatian sewajarnya dengan sms dan telp yang rutin.
*dan ketika harus mengakhiri, dia merasa memerlukan teman untuk mengisi waktu luangnya.
*dan ketika wanita-wanita disuruh menjauh.. mereka akan melakukan berbagai cara termasuk pemaksaan pertemuan yang dilakukan oleh orangtua terhadap dia.
*dan kenapa bisa ketiga wanita itu memberikan sikap tenggang rasa yang tinggi kepada si lelaki untuk membuatkan jadwal mingguan.
** dan ketika sahabat kecil diajak berbicara.... maka kebingungan lelaki itu sudah diserahkan sebagian.
dulu dia gak paham ...mungkin sekarang juga masih belum paham
yang baru dia pahami adalah bagaimana cara menaklukan wanita :
*pertama-tama dia mengajak kenalan, baik itu lewat kenal dari teman, atau yang sekedar iseng ketemu di jalan...
(hmm iya ga yah, ya mungkin tetep yang bisa mengenal secara wajar, misal dia liat perempuan di perpus, tanya2 orang.. no hpnya)
*kemudian mulai mengirimi sms2.. gak penting, hmm mungkin kaya cara para penggoda di "playboy kabel" sampai si wanita tergiring untuk diajak ketemuan
*setelah ketemuan... dia akan mendiamkan wanita itu, dengan keyakinan bahwa pada umumnya dalam waktu maksimal1x24 jam wanita akan mengsmsi.. lelaki itu. yang biasanya ketika ditanyakan di kemudian hari, si wanita akan berujar.. "ya penasaran ajah kok dah ngajak ketemu gak dihubungin balik...!"
*dan ketika sudah mulai sms-an, maka frekuensi pertemuan menjadi rutin dan ... ujung-ujungnya karena lelaki gak pernah make first move, si wanita akan mulai make first move.
*dan karena merasa diperhatikan si wanita menginterpretasikan sendiri bahwa si lelaki memang menganggapnya lebih dari teman..
praktek seperti ini diakui memang oleh si lelaki hanya memang ingin tahu sejauh mana respon wanita terhadap lelaki.
dan menurut survey yang tanpa teori dan tanpa interview... dia mengasumsikan kebanyakan wanita memang mudah luluh.
-------
tau komentar dua wanita normal pada cerita diatas,
"ya nikmati saja (oleh lelaki itu) kebersamaannya dengan ketiga wanita itu. toh ketiganya tak bermasalah"
komentar lelaki : bingung ...!! kadang cape...
"ya tinggalkan saja ketiganya, mulailah mencari cinta sejati, mulailah menggiring kesepian ke dalam pencarian cinta illahi. Jika memang siap menyempurnakan setengah dien maka carilah calon istri dan nikahi"
komentar lelaki : tentu saja saya selalu menjaga "kemaluan" saya dan menghindari hubungan diluar batas dengan wanita. saya belum siap untuk menikah, target saya umur 30 tahun. saya hanya butuh teman jalan.
------
heran kenapa posting ini...
saya kesel banget sih dengernya.
*hmm entah kesel sama si lelaki, karena dia bersikap seperti cassanova yang tidak merasa bersalah
*atau kesel sama si wanita, yang kenapa harus merelakan harga dirinya di pertaruhkan
*atau saya hanya merasa peduli dengan sahabat kecilnya yang kebingungan dengan tingkah sahabatnya
please create your own... comment
betulkah dunia semakin tidak ramah
semakin tidak menjaga diri
semakin bebas
sebebasnya.. semaunya
sampai kehilangan harga dirinya
dimanakah posisiNya telah kita tempatkan